Modus Perdagangan Anak Semakin Canggih
Senin, 9 Februari 2009 - 18:54 wib
JAKARTA - Modus perdagangan anak di bawah umur semakin canggih dan melibatkan satu jaringan yang terorganisir hingga ke daerah pedalaman. Masalah ini ibarat fenomena gunung es karena sangat sedikit yang terungkap ke permukaan, sehingga semua pihak harus mewaspadai.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi mengatakan, operasi jaringan perdagangan anak sulit terpantau pemerintah. Pelaku melumpuhkan korban dengan cara dibius lalu dibawa ke wilayah perbatasan dan diselundupkan.
"Pejabat di perbatasan betul-betul harus mewaspadai modus dari pelaku human trafficking," kata Seto Mulyadi di kantor Komnas PA, Jakarta Selatan, Senin (9/2/2009).
Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak tidak melupakan kasus ini meski Indonesia akan memasuki agenda pemilihan umum bulan April mendatang. Pasalnya, human trafficking tidak bisa ditoleransi.
Komnas PA juga mengimbau Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) lebih waspada terhadap oknum yang memboncengi lembaga ini untuk melakukan perekrutan dan sosialisasi. "Tidak menutup kemungkinan PJTKI dimanfaatkan karena sudah dipercaya," imbuh Seto Mulyadi.
Ketua Komnas PA menyatakan, komitmennya dalam membantu pemulihan kondisi fisik dan psikologis anak korban perdagangan manusia. Untuk kasus Sinta, Komnas PA wilayah Lampung akan terus memantau perkembangannya.
Komnas PA memberikan dukungan dan dorongan terhadap Sinta yang mewakili anak-anak Indonesia agar tidak dilecehkan dengan keberaniannya mengungkap kasus itu agar pelakunya dijatuhi hukuman berat.
Pelaku human trafficking bisa dijerat pasal 4 dan 6 UU NO 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Manusia dengan ancaman hukuman 3-15 tahun penjara ditambah denda Rp120 juta dan maksimal Rp600 juta. Juga diancam pasal 83 dan 88 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
okezone
Senin, 9 Februari 2009 - 18:54 wib
JAKARTA - Modus perdagangan anak di bawah umur semakin canggih dan melibatkan satu jaringan yang terorganisir hingga ke daerah pedalaman. Masalah ini ibarat fenomena gunung es karena sangat sedikit yang terungkap ke permukaan, sehingga semua pihak harus mewaspadai.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Seto Mulyadi mengatakan, operasi jaringan perdagangan anak sulit terpantau pemerintah. Pelaku melumpuhkan korban dengan cara dibius lalu dibawa ke wilayah perbatasan dan diselundupkan.
"Pejabat di perbatasan betul-betul harus mewaspadai modus dari pelaku human trafficking," kata Seto Mulyadi di kantor Komnas PA, Jakarta Selatan, Senin (9/2/2009).
Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak tidak melupakan kasus ini meski Indonesia akan memasuki agenda pemilihan umum bulan April mendatang. Pasalnya, human trafficking tidak bisa ditoleransi.
Komnas PA juga mengimbau Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) lebih waspada terhadap oknum yang memboncengi lembaga ini untuk melakukan perekrutan dan sosialisasi. "Tidak menutup kemungkinan PJTKI dimanfaatkan karena sudah dipercaya," imbuh Seto Mulyadi.
Ketua Komnas PA menyatakan, komitmennya dalam membantu pemulihan kondisi fisik dan psikologis anak korban perdagangan manusia. Untuk kasus Sinta, Komnas PA wilayah Lampung akan terus memantau perkembangannya.
Komnas PA memberikan dukungan dan dorongan terhadap Sinta yang mewakili anak-anak Indonesia agar tidak dilecehkan dengan keberaniannya mengungkap kasus itu agar pelakunya dijatuhi hukuman berat.
Pelaku human trafficking bisa dijerat pasal 4 dan 6 UU NO 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Manusia dengan ancaman hukuman 3-15 tahun penjara ditambah denda Rp120 juta dan maksimal Rp600 juta. Juga diancam pasal 83 dan 88 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
okezone
Fri Oct 30, 2009 8:06 pm by clicksyamsul
» Buat OSIS Postingin dunn Pengurus OSIS terbaru sekarang heheheh
Sun Jul 26, 2009 12:31 pm by chemoozie
» Download lagu barat full album
Thu May 07, 2009 4:26 pm by chemoozie
» Alumni 2003....Siapa aje ye...???
Sun Mar 29, 2009 9:04 pm by SonJay
» hubungan dewi persik dan aldi taher
Sun Mar 08, 2009 12:40 am by opie sweety
» Big Reuni Mabhak ??? pada mau g yah
Thu Mar 05, 2009 12:06 am by bebas
» Publikasiin BLOG/WEB/FS/FB/YM kalian disini....
Sun Mar 01, 2009 3:55 am by nazuaF
» Hati-hati, Internet Bikin Remaja Makin Agresif
Thu Feb 26, 2009 7:11 am by Danang_05
» Lion Air Mendarat Darurat di Batam
Tue Feb 24, 2009 3:04 pm by bebas
» TutoRial Hacker..............
Sun Feb 22, 2009 2:25 am by SepatukanvaS
» Tanya Jawab AutoCad
Sun Feb 22, 2009 2:19 am by SepatukanvaS
» TWILIGHT ( bagus niy Film Dalem Banget )
Sat Feb 21, 2009 5:14 pm by bebas
» - miz u aLL n I'am soRry -
Fri Feb 20, 2009 5:38 pm by bebas
» Bahaya lilin GEL
Fri Feb 20, 2009 11:57 am by Danu Afrianto
» 2005 Production
Thu Feb 19, 2009 6:21 pm by Danang_05
» woy ada yg msh knal gw ga?
Thu Feb 19, 2009 10:58 am by Anhar Dwi putra
» Ayo dounk gabung...
Wed Feb 18, 2009 8:02 pm by nana
» TIPS & TRICK OPERATING SYSTEM
Fri Feb 13, 2009 11:47 pm by chemoozie