Gelombang Besar Hantam Pesisir Utara Jakarta

Gelombang Besar Hantam Pesisir Utara Jakarta
Senin, 9 Februari 2009 - 19:06 wib


JAKARTA - Gelombang pasang disertai angin kencang menghantam pesisir utara wilayah Jakarta. Cuaca buruk ini menyebabkan ribuan nelayan tidak melaut dan sejumlah wilayah terendam banjir.

Sebanyak 23 rumah rusak akibat dihantam gelombang setinggi 2-3 meter si Kelurahan Marunda, Jakarta Utara.

Menurut Kasubdit Informasi Meteorologi Publik BMG Kukuh Ribudiyanto kondisi seperti ini, berbahaya bagi kapal nelayan kecil untuk melaut. Namun cukup aman bagi aktivitas pelayaran kapal besar. Dia menjelaskan kondisi ini disebabkan akumulasi angin kencang di Laut Jawa wilayah Barat.

Meski puncak banjir rob telah lewat, diperkirakan gelombang tinggi baru mulai reda pada Rabu depan. "Ketinggian gelombang diperkirakan turun hingga 0,75 meter mulai Rabu," ungkapnya.

Hantaman gelombang pasang juga menyebabkan terendamnya sebagian wilayah di pusat rekresasi Taman Impian Jaya Ancol. Ketinggian air pada pukul 09.00 WIB mencapai 30 cm memaksa pengelola mengalihkan lalu lintas dan pintu masuk.

Kondisi ini tidak lantas melumpuhkan kawasan Ancol dan menyurutkan pengunjung untuk datang. "Kondisi mulai normal pukul 15.00 WIB," ungkap staf Humas Taman Impian Jaya Ancol Nicke Putri.

Sepinya pengunjung, dijelaskan Nicke, karena memang Ancol sedang memasuki masa low season. Hari Senin kebetulan tidak banyak masyarakat yang pergi berlibur.

Gelombang ombak juga merusak 23 rumah penduduk di RT 03 dan 08 di RW 07, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Menurut warga setempat, ketinggian air mencapai 2-3 meter dan merusak sebagian rumah warga. Banjir rob yang terjadi pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB, disertai angin kencang semakin memparah kondisi warga. "Sebanyak 60 KK langsung memperbaiki rumahnya. Namun tidak ada yang mengungsi," ungkap Ketua RW 07 Imam Boson.

Sementara itu, ribuan nelayan di wilayah Jakarta Utara kembali tidak melaut akibat cuaca buruk. Komunitas nelayan di Marunda, warga perkampungan nelayan Cilincing Kalibaru, dan kelompok nelayan Muara Angke, Penjaringan, mengaku tidak melaut sejak Desember 2008. "Hanya nelayan yang punya kapal besar saja yang masih melaut," ungkap Maman, nelayan Perkampungan Cilincing.

Kasudin Perikanan dan Peternakan dan Kelautan (P2K) Edi Santoso mengatakan terdapat ribuan nelayan di sejumlah pesisir Jakarta Utara yang tidak melaut. Menurutnya kondisi ini diperkirakan hingga awal Maret nanti. "Akibatnya harga ikan jadi melambung," ungkapnya.

Banjir rob disertai cuaca buruk menghasilkan ombak besar membuat hasil tangkapan ikan laut berkurang hingga 60 persen. Akibatnya, harga ikan kembung naik dari Rp14 ribu per kilogram menjadi Rp20 ribu. Harga udang juga naik dari Rp30 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram

okezone